Jumat, 22 Februari 2008

Pembaharuan Janji Nikah

Pembaharuan Janji Nikah
Bisa digunakan pada saat hari ulang tahun perkawinan.
Biasanya dilaksanakan sesudah Homili

Pembaharuan Janji (para) Suami:
SUAMI Isteriku, di hadapan anak-anak, umat beriman, imam, dan Tuhan, karena cinta Tuhan yang telah kuterima, juga melalui engkau, dengan penuh sesal atas segala kesalahanku selama ini, terutama kepadamu, aku berjanji akan semakin mencintaimu dalam suka dan duka, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, baik di waktu engkau sehat maupun di waktu engkau sakit. Semoga Tuhan memberkati niat baikku ini.
ISTERI Terima kasih.
Pembaharuan Janji (para) Isteri:
ISTERI Suamiku, di hadapan anak-anak, umat beriman, imam, dan Tuhan, karena cinta Tuhan yang telah kuterima, juga melalui engkau, dengan penuh sesal atas segala kesalahanku selama ini, terutama kepadamu, aku berjanji akan semakin mencintaimu dalam suka dan duka, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, baik di waktu engkau sehat maupun di waktu engkau sakit. Semoga Tuhan memberkati niat baikku ini.
SUAMI Terima kasih.
(dapat dilanjutkan dengan saling memeluk)
Suami-Isteri Bapa yang penuh kasih dan Penyayang, Semoga berkat rahmatmu, kami suami-isteri, mampu meneladan hidup Bapa Yosef dan Bunda Maria. Sehingga hanya kehendak dan rencanaMu sajalah yang terjadi dan terlaksana dalam rumah tangga kami. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Suami-Isteri Semoga suami-isteri katolik sungguh dapat memberi kesaksian hidup yang nyata di dalam masyarakat dengan hidup setia, saling berkorban, saling menerima apa adanya, memperhatikan mereka yang kecil, yang sakit dan yang menderita, serta tabah dalam menghadapi percobaan hidup seperti Bapa Yosef dan Bunda Maria telah memberi contoh kepada kami. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Suami-Isteri Kami berdoa untuk pasangan suami-isteri yang mengalami krisis dalam relasinya sebagai suami-isteri. Semoga berkat doa dan bantuan Bapa Yusuf dan Bunda Maria, mereka dapat menemukan jalan terang sesuai dengan kehendakMu sendiri. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
BAPAK DAN IBU UNTUK ANAK-ANAK: Kami bapak ibu, di hadapan imam dan para hadirin yang hadir di sini, berjanji akan menjadi bapak ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kami. Kami akan mendampingi mereka dengan penuh cinta, agar mereka berkembang menjadi orang katolik yang dewasa, berguna bagi Gereja dan negara.
ANAK-ANAK: Terima kasih bapak dan ibu. Semoga Tuhan memberkati niat baik bapak dan ibu.
Anak-anak Ya Yesus, Tuhan dan teladan kami, Engkau telah sudi tunduk menaati Santo Yosef dan Bunda Maria. Bukalah hati segenap keluarga GerejaMu, agar mampu melihat dan menghayati nilai ketaatan serta hormat bakti. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak-anak Engkau mengasihi orangtuaMu dan orang tuaMu pun juga mengasihi Dikau. Tanamkanlah benih cinta kasih dan damai di dalam seluruh keluarga bangsa manusia yang tercerai berai oleh banyak perselisihan, sebab hanya Engkaulah yang sanggup memperbaharui dan memperdamaikan umat manusia. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak-anak Engkau telah memberi teladan melakukan kerja tangan cukup lama di Naza¬ret. Berkatilah para karyawan yang berjerih payah bekerja demi keluarga¬nya serta dampingilah para penganggur dalam usahanya mencari pekerjaan. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak-anak Ya Yesus, semoga dengan mengikuti teladanMu menghayati hidup dalam kebersamaan keluarga, Kauantar kami memasuki Keluarga Allah yang bahagia nan abadi. Kami mohon ....
Umat Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
ANAK KEPADA BAPAK DAN IBU: Di hadapan imam dan para hadirin yang hadir di sini, kami, anak-anak, berjanji akan menjadi anak-anak yang baik, patuh kepada orang tua, menghormati serta mencintai orang tua kami. Dan kami berjanji pula akan mengembangkan diri kami sesuai dengan panggilan kami masing-masing.
AYAH-IBU-ANAK-ANAK: Semoga Tuhan memberkati niat baik kita semua.
DOA UNTUK KELUARGA
Imam Saudara-saudari terkasih, bersama paus Yohanes Paulus II, marilah kita berdoa bagi para suami, para isteri, para orang tua, dan bagi keluarga-keluarga.
Bersama

Ya Tuhan, Allah kami, daripadaMulah setiap keluarga di surga dan di bumi ini berasal.
Ya Bapa, Engkaulah Cinta dan Kehidupan. Melalui Yesus PuteraMu, yang dilahirkan dari rahim seorang wanita dan melalui Roh Kudus, sumber dari cinta kasih ilahi,
Semoga setiap keluarga di bumi ini dalam setiap keturunannya menjadi penampakan kasih dan kehidupan yang sejati.
Semoga rahmatMu menuntun pikiran dan perbuatan setiap suami dan isteri untuk kebaikan keluarga mereka dan keluarga-keluarga di seluruh dunia.
Semoga Cinta kasih, yang diteguhkan dengan rahmat sakramen perkawinan,
tampil lebih kuat daripada segala kelemahan dan godaan sehingga keluarga-keluarga dapat melampauinya.
Dengan perantaraan Keluarga Kudus Nazaret, Semoga Gereja sungguh menghasilkan buah berlimpah dalam menjalankan karya perutusannya dalam keluarga dan melalui keluarga-keluarga.
Demi Kristus, Tuhan kami, yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan, sekarang dan sepanjang segala abad.
U Amin.


DOA UMAT


I: Saudara-saudara terkasih, bapak ..... dan ibu .... telah membaharui perjanjian nikah di hadapan Allah dan di hadapan kita semua. Marilah kita mendoakan mereka, agar mereka tetap bahagia dalam lindungan Tuhan.
L: Semoga mereka menghayati hidup perkawinan dalam cinta kasih dan damai, sehingga rahmat dan kebaikan Kristus bersinar dari rumah tangga mereka. Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
L: Semoga mereka tetap mendasarkan keluarganya atas keyakinan keagamaan mereka, sehingga teladan hidup mereka mendekatkan orang lain kepada Allah.
Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga cinta kasih mereka diberkati oleh Tuhan dengan kurnia yang ber¬limpah, sehingga anak, cucu, dan buyut yang dianugerahkan kepada mereka sungguh-sungguh menggembirakan hati orang tuanya.
Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Ya Tuhan, pemberi hidup dan sumber selamat, berkatilah bapak dan ibu yang berbahagia ini dan hiburlah hati mereka dalam anak cucunya. Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga mereka tetap sehat walafiat dan sanggup menjalankan tugasnya dalam masyarakat, sehingga mereka berjasa bagi sesama, dan keluarga mereka aman sentosa. Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Ya Tuhan, pelindung dan penyelamat kami, tunjukkanlah belas kasihMu kepada kami semua dan limpahilah keluarga-keluarga kami dengan kurniaMu.
Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Ya Tuhan, gembala dan penghibur umat, bahagiakanlah arwah nenek moyang keluarga ini dan terimalah mereka dalam perjamuan nikah PuteraMu.
Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I: Ya Tuhan, Bapa yang mahabaik, Engkaulah sumber cinta kasih. Semoga bapak dan ibu yang berbahagia ini tumbuh dalam cinta dan hidup dalam kerukunan dan damai sampai akhirnya Engkau memanggil mereka kepada kebahagiaan abadi di surga.
Demi Kristus, pengantara kami.
posted by perkawinan @ 8:16 PM 0 comments
SAKSI PERKAWINAN - Catatan
SAKSI-SAKSI PERKAWINAN
(sebuah usul gagasan)


Menjadi saksi perkawinan Katolik bukan hanya sekedar menyaksikan upacara Gerejani yang berlangsung. Menjadi saksi perkawinan Katolik sekaligus memberi kesaksian nyata tentang hidup Gereja yang mau menopang dan mendukung hidup perkawinan yang baru itu. Maka saksi boleh dikata merupakan teman melangkah dalam membangun keluarga. Bisa dibayangkan tugas saksi itu serupa dengan bapa/ibu permandian. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam memilih saksi:
1. Saksi sebaiknya lebih tua daripada kedua mempelai
2. Saksi sebaiknya orang yang kenal akrab dengan kedua mempelai, namun sekaligus juga hendaknya mempunyai wibawa terhadap kedua mempelai. Maksudnya adalah, supaya kalau diperlukan, dapat membantu keluarga baru ini menghadapi masalahnya.
3. Saksi sebaiknya orang yang bersedia juga senantiasa mendoakan kedua mempelai. Maksudnya adalah: agar antara keluarga saksi dan keluarga mempelai nampaklah kehidupan Gereja, yang saling mendoakan, yang saling mendukung dalam doa.
4. Antara keluarga baru ini dengan para saksi sebaiknya tetap ada kontak. Kalaupun berjauhan, dapat kontak lewat surat. Maksudnya adalah, supaya persekutuan dalam iman tetap dapat dipelihara.
5. Kontak itu juga perlu, karena saksi juga punya tanggungjawab agar keluarga baru itu sungguh menghayati hidup Katoliknya. Maka, saksi dapat setiapkali menanyakan juga keadaan anak-anak dari keluarga baru itu: misalnya apakah sudah komuni I, krisma, atau lainnya. Demikian juga dari pihak keluarga baru, diharapkan menyampaikan situasi umum keluarga kepada saksi. Kalau anaknya ada yang dipermandikan, menerima komuni I, krisma, atau bahkan perkawinan, saksi sebaiknya diberitahu. Syukur kalau bisa datang. Minimal bisa mendoakan dari jauh.
6. Saksi sebaiknya Katolik, bisa dijadikan teladan, sudah menerima krisma dan Ekaristi.
7. Masing-masing mempelai sebaiknya mempunyai saksinya sendiri.
8. Saksi boleh pria semua atau wanita semua.
9. Sebaiknya saksi bukan suami-isteri, atau saudara sekandung. Saudara ipar masih diperkenankan.
10. Saksi sebaiknya sungguh kenal dengan kedua mempelai, karena saksilah yang akan menyerahkan mereka kepada pastor dalam keadaan tak ada halangan untuk menikah dan pantas menerima sakramen.

Tidak ada komentar: